Laman

Kamis, 16 Mei 2019

Meraih Berkah Ramadan

Bulan mulia
raih berkah Ramadan
ibadah khusyuk

Alhamdulillah, Allah memberi kita umur hingga Ramadan 1440 H ini. Pertemuan yang dinanti oleh seluruh umat Muslim di dunia. Bulan yang suci dan dan agung, dan karena keagungannya sehingga gerbang Rahmat dibuka lebar-lebar, pintu neraka dikunci rapat-rapat, dan setan semua dibelenggu.
Cerita-cerita Ramadan bukan cerita fiktif. Bulan ini adalah tamu yang suci yang mendatangi siapapun dengan berbagai keistimewaan. Keistimewaan Ramadan bukan hanya karena telah diturunkannya Kitab Al Qur'an, terapi terletak pada sambutan umat Islam pada bulan ini untuk mengistimewakan kualitas dirinya sendiri.

Puasa dalam Islam memiliki dua dimensi, membina hubungan dengan Allah subhanahu wata'ala (Hablum minalloh) dan menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia (Hablum minan naas).

Dalam sebuah hadits Qudsi, dijelaskan bahwa setiap amal perbuatan manusia itu bagi dirinya, kecuali puasa. Puasa hanya untuk Allah subhanahu wa ta'ala, dan Dia sendiri yang akan memberikan pahalanya.

Apa saja keutamaan dan hikmah puasa di bulan Ramadan?
Pertama, upaya seorang mukmin untuk mendekatkan diri pada pengawasan Allah subhanahu wa ta'ala (muraqabatullah). Ketulusan menjalankan puasa, tidak makan, tidak minum, dan juga meninggalkan larangan-larangan dalam berpuasa ini menunjukan bahwa dirinya senantiasa dilihat dan diawasi oleh Allah.
Kedua, mengajarkan pengobanan luhur. Demi menggapai kecintaan pada Allah subhanahu wa ta'ala, perlu pengorbanan yang berarti dari setiap hambaNya. Pengorbanan ini untuk mengingatkan bahwa semua nikmat yang kita rasakan berasal dari Allah.
Ketiga, untuk melembutkan hati dan emosi.
Keempat, guna menumbuhkan empati sosial.
Kelima, puasa dapat mengokohkan kekuatan akal daripada nafsu.
Keenam, mengakui kelemahan diri yang tidak bisa hidup tanpa makan dan minum sehingga seorang tidak bersikap angkuh dan sombong terhadap orang lain.
Ketujuh, puasa bisa menjernihkan hati dan pikiran.
Kedelapan, menjaga stamina dan kesehatan tubuh.

Ketika kita berjuang melawan semua hawa nafsu yang akan mengganggu ibadah puasa ini, maka saat itulah bukti cinta kita pada Allah diuji. Keutamaan dan hikmah puasa tersebut dapat kita peroleh setelah selesainya perjuangan yang dilakukan selama sebulan penuh.
Selamat meraih hikmah dan berkah Ramadan.

Referensi: Yusuf Burhanudin, Buku Misteri Bulan Ramadan, Penerbit Qultum Media, 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar