Haiga 19

Gulita malam

Bumi sinari langit

Tetap merendah

Haiga 18

Senja nan syahdu

Jelang akhir terindah

Husnul khotimah

Haiga 17

Sakura mekar

Titip rindu kekasih

Tetap setia

Haiga 16

Siang baranang

Hayang gaya difoto

Kagiles mobil

Haiga 15

Rona menghilang

Mentari tidur lelap

Warna memudar

Haiga 14

Hujan mereda

Senyuman penuh makna

Air matamu

Haiga 13

Siang benderang

Senyum di pucuk pinus

Cinta menggantung

Haiga 12

Secerah surya

Menyibak air kolam

Permata hati

Haiga 11

Berkabut pagi

Mawar malu merunduk

Enggan merekah

Mazhaya n Lusijani

Haiga 10

Di Curug Awang

Panonpoe nyaangan

Hate nu simpe

Haiga 9

Pagi berembun

Menanam benih cinta

Ibu berjuang

Haiga 8

Hujan menjelang

Ulat bayi bersedih

Kupu niscaya

Haiga 7

Pagi menuntun

Antar putri dewasa

Didik mandiri

Haiga 6

Menunggu pagi

Di Tangkuban Perahu

Kasih tak sampai

Haiga 5

Batu bersujud

Sesal penuhi jiwa

Kutukan mamak

#senryu

Haiga 4

Pagi berkabut

Nisan tiada nama

Kupu bergeming

Musim Gugur Ini

Teman
Masih ada sisa hijaumu
Di musim gugur ini
Aliran air yang sebentar lagi terhenti
Masih terdengar riaknya di telinga
Sesekali ada kecipak ikan yang melompat
Di antara bebatuan yang mulai terkikis
Kamu sembunyi di mana?

2 Nopember 2016

Haiga 3

Politik acuh
Memegang identitas
Si tukang becak

#senryu

Haiga 2

Bintang berkilau
Tak kan kering cintanya
Kasih ibunda

Haiga 1

Di ujung petang

Senyum di hari tua

Bakti ananda

Menulis Puisi

Marilah kawan
Energi berkarya
Nulis bersama
Ungkapkan pikir dan rasa
Lewat tarian jemari
Inspirasi dan imajinasimu
Singkapkan kebekuan yang ada

Pandanglah jauh ke depan
Usir rasa jemu
Isi waktu dengan menulis
Seperti kau berjalan
Iringi selalu dengan niat ikhlas